CARAPANDANG - Program Praktisi Mengajar memberikan kesempatan kepada dosen perguruan tinggi seluruh Indonesia untuk berkolaborasi dengan praktisi ahli di berbagai bidang dalam proses perkuliahan. Keberadaan para praktisi yang telah berpengalaman di bidangnya dapat memperkaya pembelajaran yang disampaikan para dosen dengan menghadirkan contoh kasus atau perkembangan terkini dari dunia usaha dan dunia industri.
"Dengan kolaborasi yang baik antara dosen dan praktisi dari perusahaan, kurikulum yang diberikan akan lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” papar Kepala Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Mereka, Gamaliel Waney.
Program Praktisi Mengajar merupakan salah satu program dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) untuk mengakselerasi penguasaan pengetahuan para mahasiswa terkait berbagai bidang ilmu dan keterampilan dunia kerja.
Pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan Pertama pada tahun 2022 lalu menghasilkan lebih dari 4.500 mata kuliah kolaborasi di lebih dari 250 perguruan tinggi. Kehadiran praktisi di kelas-kelas perkuliahan dirasakan oleh para dosen serta mahasiswa sebagai peserta didik.
Roberto Corputty, dosen mata kuliah Sistem dan Jaringan Telekomunikasi di Universitas Musamus Merauke, menyampaikan tanggapan positif terhadap kolaborasi penyelenggaraan mata kuliah melalui program Praktisi Mengajar.
“Kehadiran Program Praktisi Mengajar luar biasa bermanfaat, khususnya untuk mahasiswa kami di Indonesia Timur. Dengan program ini mahasiswa kami berkesempatan memperoleh perkuliahan dari pakar jaringan telekomunikasi, mengajak mahasiswa untuk melihat dunia industri telekomunikasi di luar negeri langsung dari pakar dari perusahaan ternama di Jerman,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Hal senada disampaikan dosen pengampu mata kuliah Energi Terbarukan di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Abdul Ghofur. Mata kuliah tersebut melibatkan dosen praktisi dari PLN yang membimbing mahasiswa dalam kegiatan kuliah lapangan, sehingga mahasiswa dapat melihat langsung kondisi lapangan atau industri yang sesungguhnya.
“Tidak menjenuhkan dan lebih mudah untuk menyerap ilmunya secara langsung. Saya sebagai dosen pengampu sangat senang melihat mahasiswa antusias dalam mengikuti kegiatan ini, dengan Praktisi Mengajar kita bisa berkolaborasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tuturnya.
Dalam program ini, mata kuliah dirancang dan dikelola secara bersama oleh dosen dengan praktisi, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran yang holistik dan lebih siap untuk masuk ke dunia kerja selepas mereka lulus dari perguruan tinggi. Selain menghadirkan pengalaman belajar serta kompetensi bagi mahasiswa, para dosen sendiri pun menerima manfaat langsung dari keberadaan para praktisi di dalam kelas.
“Berbagi ilmu dan pengalaman dengan praktisi dalam Program Praktisi Mengajar sangat menyenangkan, mendapat informasi baru, dapat sharing hasil penelitian baru yang terkait dengan materi kuliah yang sedang dibahas,” ucap Maria Ulfah, dosen pengampu mata kuliah Eksplorasi Budidaya Anggrek di Universitas PGRI Semarang.
Manfaat dari pertukaran ilmu juga diperoleh para praktisi. “Seru ketika mendapatkan pertanyaan yang kritis dari mahasiswa tentang bagaimana seharusnya sesuai dilakukan sesuai kaidah keilmuan terkait dengan praktik dari teori yang ada. Sharing dengan mahasiswa di kelas memantik kembali pengetahuan yang dimiliki, masukan dan pertanyaan dari mahasiswa memberikan cara pandang baru terhadap ilmu yang selama ini dikuasai,” tutur Mohamad Yohan, praktisi yang terlibat dalam mata kuliah Tata Kelola Perkotaan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pengakuan akan manfaat dari Program Praktisi Mengajar juga datang dari para mahasiswa peserta mata kuliah kolaborasi. Praktisi yang terlibat dalam perkuliahan melengkapi pengetahuan yang disampaikan para dosen, sehingga memperkaya pembelajaran yang mereka terima.
“Program Praktisi Mengajar memberikan pengalaman baru dan menarik. Kita bisa berbagi pengalaman dengan orang-orang yang pintar pada bidangnya. Saya sebagai mahasiswa mendapat materi-materi yang belum saya ketahui,” ucap Eka Fitri, mahasiswa peserta mata kuliah Hubungan Antarsuku Bangsa di Universitas Negeri Padang.
Komentar serupa datang dari mahasiswa di perguruan tinggi yang sama, Jumela Putri, yang mengikuti mata kuliah kolaborasi Geoteknik. “Banyak ilmu yang kami dapatkan seperti beberapa istilah-istilah di lapangan yang belum kami dapatkan di perkuliahan,” ucapnya.
Pendaftaran program Praktisi Mengajar Angkatan 2 bagi perguruan tinggi, dosen, dan praktisi masih dibuka hingga tanggal 12 Maret mendatang. Informasi lebih lanjut terkait program Praktisi Mengajar dapat diakses melalui akun Instagram @praktisimengajar serta laman praktisimengajar.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id
Pendaftaran Praktisi Mengajar Masih Dibuka, Dosen Bisa Ajak Praktisi Ahli Terlibat Perkuliahan
Program Praktisi Mengajar merupakan salah satu program dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) untuk mengakselerasi penguasaan pengetahuan para mahasiswa terkait berbagai bidang ilmu dan keterampilan dunia kerja.