Selain itu, disebutkan pula bahwa semangat perjuangan para pahlawan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mencakup penguatan ketahanan nasional, kemajuan pendidikan, serta pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.
Menutup amanatnya, Mahyeldi mengajak seluruh peserta upacara untuk terus menjaga semangat juang para pahlawan melalui tindakan nyata.
“Kemerdekaan ini tidak boleh sia-sia. Kita lanjutkan perjuangan mereka dengan cara kita bekerja lebih keras, berpikir jernih, dan melayani dengan tulus,” tegasnya.
Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025 ini menjadi momentum untuk mempertegas makna perjuangan di tengah perubahan zaman. Tema “Pahlawanku Teladanku Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” pun menggema kuat di halaman Kantor Gubernur Sumbar.
Usai upacara, Mahyeldi mengingatkan pentingnya menginternalisasikan semangat perjuangan yang telah dicontohkan para pahlawan bangsa. Ia menuturkan, peristiwa 10 November 1945 merupakan simbol perjuangan rakyat Indonesia yang tidak rela dijajah kembali setelah merdeka.
“Ketika Belanda masih memasang bendera merah, putih, biru di Surabaya, rakyat bangkit melakukan perlawanan luar biasa. Fatwa jihad yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari menjadi pembangkit semangat Arek-Arek Suroboyo untuk mempertahankan kemerdekaan,” ujar Mahyeldi.