Hal itu karena hilirisasi tidak hanya terbatas pada komoditas tambang seperti nikel dan tembaga, namun juga merambah pada komoditas pangan, seperti rumput laut dan produk minyak kelapa sawit.
Presiden Jokowi merinci bahwa Indonesia merupakan negara terbesar pengeskpor rumput laut, namun selama ini komoditas itu diekspor dalam bentuk bahan baku.
Begitu juga dengan minyak kelapa sawit (CPO) yang memiliki produksi 46 juta ton per tahun, Jokowi meminta industri dapat mengolah hingga menjadi barang jadi.
Hilirisasi bertujuan tidak hanya menambah pendapatan negara, tetapi juga membuka kesempatan kerja lebih luas.
"Di Indonesia Emas 2045 akan muncul kurang lebih 25.000 USD 'income' per kapita kita. Inilah tujuan, goal kita, tidak hanya visi besar tetapi kita harus memiliki visi taktis," kata Presiden.