Kedua harga acuan melonjak lebih dari satu dolar AS pada Senin (5/6/2023) setelah keputusan Arab Saudi selama akhir pekan untuk mengurangi produksi sebesar 1 juta barel per hari (bph) menjadi 9 juta barel per hari pada Juli.
"Masa depan tampaknya berada dalam 'tarik tambang' dengan permintaan yang melambat untuk manufaktur, dan permintaan minyak diesel yang lebih ringan, terhadap pengurangan produksi yang diperkirakan berasal dari OPEC & Saudi," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial. dilansir antaranews.com