Namun, setelah larangan ekspor nikel diberlakukan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2020, penghasilan dari ekspor nikel pada tahun 2022 meningkat drastis menjadi 33,8 miliar dolar AS, naik 10 kali lipat atau 1000 persen.
Dia menilai, kebijakan larangan ekspor nikel mentah menunjukkan dampak positif bagi pendapatan negara, juga membuka lapangan kerja bagi anak-anak Indonesia.
“Ini yang sekarang kita bisa gunakan untuk bantu rakyat kita. Sudah luar biasa untuk BLT, bantuan raskin, dan untuk BPJS,” ujar Prabowo.
Selain itu, dia juga memberikan contoh konsep pengolahan sumber daya alam dengan analogi “pohon industri." Menurutnya, melalui perencanaan yang terstruktur, nilai tambah dari komoditas seperti nikel dapat meningkat signifikan, bahkan hingga 67 kali lipat. dilansir antaranews.com