CARAPANDANG - Pekerja di sebuah provinsi di Korea Selatan, yaitu Gyeonggi, akan mulai menerapkan sistem kerja empat hari dalam seminggu. Langkah ini diambil oleh perusahaan sebagai bagian dari rencana pengurangan jumlah karyawan tahun depan.
Lebih dari 50 organisasi di Provinsi Gyeonggi akan memberikan opsi kepada pekerja untuk bekerja empat hari setiap dua minggu atau mengurangi jam kerja mingguan, berdasarkan laporan dari Yonhap News Agency.
Pendukung sistem kerja empat hari mengklaim bahwa ini dapat mengurangi stres dan kelelahan tanpa berdampak negatif pada produktivitas.
Di Inggris, pemerintahan Partai Buruh yang baru sedang mempertimbangkan untuk memperkuat hak atas kerja empat hari seminggu, menurut laporan The Telegraph, menyusul temuan positif dari sebuah percobaan terkait kesejahteraan karyawan.
The Korea Times melaporkan bahwa diskusi tentang legislasi reformasi tenaga kerja yang mencakup kebijakan kerja empat hari seminggu di Korea Selatan akan segera dimulai.
Dewan Ekonomi, Sosial, dan Perburuhan Presiden telah membentuk komite untuk membahas keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan rata-rata jam kerja tahunan yang paling tinggi di dunia.