Saham pariwisata dan retail Jepang seperti Japan Airlines, All Nippon Airways, dan Shiseido terus merosot setelah pasar dibuka pada Selasa (18/11).
Penurunan tersebut terjadi setelah Beijing memperingatkan para pelajar yang berencana untuk menempuh pendidikan di Jepang mengenai meningkatnya risiko bagi warga negara China di negara tersebut.
Kohei Onishi, ahli strategi investasi senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, menyatakan bahwa peringatan perjalanan dan studi yang dikeluarkan oleh pemerintah China bagi warganya yang berencana ke Jepang membuat para investor memperkirakan kinerja perusahaan-perusahaan terkait akan terdampak, sehingga mendorong mereka segera melakukan aksi jual saham-saham terkait.
Wisatawan terlihat di dekat Stasiun Shibuya di Tokyo, Jepang, pada 17 November 2025. (Xinhua/Jia Haocheng)
Menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, pengunjung asing membelanjakan rekor 6,92 triliun yen (1 yen = Rp107,8), atau sekitar 44,6 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.734), di Jepang dari Januari hingga September tahun ini, dengan wisatawan asal China Daratan dan Hong Kong menyumbang sekitar 30 persen dari jumlah tersebut.