Pada 2014, Mandalika ditetapkan pertama kali oleh pemerintah Indonesia sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK), menawarkan berbagai insentif seperti fleksibilitas pajak dan perizinan. Gagasan untuk mengubah Mandalika, yang tadinya merupakan hutan lebat, menjadi destinasi wisata prioritas, muncul sebagai bagian dari upaya jangka panjang pemerintah Indonesia dalam penyediaan objek wisata alternatif selain Pulau Bali yang sudah terkenal. Sejak 2019, pemerintah telah mengembangkan infrastruktur di Mandalika, termasuk jalan raya dan akomodasi.
"Kami berharap perusahaan-perusahaan China akan berinvestasi di sini. Hal ini akan menghadirkan kemajuan yang signifikan, tidak hanya bagi sektor pariwisata saja, tetapi juga ekonomi global yang lebih luas," kata Respati.
Saat ini, area Mandalika seluas 1.175 hektare dikenal memiliki sirkuit internasional, yang setiap tahunnya menggelar ajang balap motor MotoGP. Ajang MotoGP 2024 di Mandalika berhasil menarik lebih dari 120.000 penonton.
"Kami juga berupaya mendorong para investor untuk terus membangun hotel, vila, infrastruktur golf, asrama, (fasilitas) osmosis terbalik air laut (seawater reverse osmosis/SWRO), fasilitas pengelolaan limbah, fasilitas listrik, dermaga/marina, dan fasilitas berkuda sebagai bagian dari rencana induk kami guna memperluas infrastruktur pariwisata di area tersebut. Selain itu, kami berencana memulai pembangunan marina dalam kurun waktu satu hingga dua tahun," imbuh Respati.