Mujadid Rais mengungkapkan ada program prioritas dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang merespons kemiskinan dan kelaparan dengan meningkatkan gizi yang seimbang. “Lazismu belum memiliki tema besar seperti digambarkan dalam program pemerintah sekarang ini” terangnya.
Kita harus terus merespons perkembangan yang terjadi dan meningkatkan kualitas kelembagaan dan sumber daya amil dari hari ke hari, ke depan kita harus lebih baik lagi. Di tahun 2025, target penghimpunan Lazismu sebesar Rp 610.553.000.000, setiap tahunnya naik 20 persen. Oleh karena itu, kata dia, relevansi program dan memastikan untuk mengawalnya yang telah dikonstruksi dengan rencana strategisnya agar dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan kolaborasi Lazismu dengan banyak mitra perlu diperluas dan ditingkatkan. Sejak awal berdirinya Muhammadiyah perkembangannya ditopang oleh zakat, infak dan sedekah.
“Hal itu sudah terbukti menghasilkan amal usaha yang bermanafaat untuk masyarakat luas. Semuanya hasil dari gerakan filantropi,” paparnya. Kemajuannya sudah membawa pada tingkat kesejahteraan tertentu. Maka dalam penghimpunan ujung tombaknya ada di Lazismu dan harus bersinergi dengan Unit Pembantu Pimpinan serta mitra strategis lainnya.