Mithat Rende, seorang analis energi yang berbasis di Ankara, memperingatkan ketergantungan Turkiye pada Rusia di bidang energi meskipun volumenya mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir, ketika Turkiye mencatatkan berbagai penemuan cadangan gas alam penting.
"Semua orang kini lebih berhati-hati. Tidak ada yang mau bergantung sepenuhnya pada satu sumber atau satu negara. Inilah mengapa sumber energi dalam negeri menjadi semakin penting," ungkap Rende.
Sementara itu, Arif Akturk, pakar energi lainnya yang berbasis di Ankara, mengatakan bahwa kesulitan ekonomi Turkiye menjadi hambatan serius untuk investasi lebih lanjut di ladang gas lepas pantai.
"Agar lebih mandiri di sektor energi, investasi dalam jumlah besar harus dilakukan, tetapi mengingat keuangan Turkiye, ini menjadi tantangan," ujarnya.
Alparslan Bayraktar, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turkiye yang baru, pada Minggu (9/7) mengatakan kepada wartawan bahwa Ankara juga bernegosiasi dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membangun fasilitas nuklir modular di Turkiye.
"Saat ini, kita mengimpor hampir 70 persen sumber energi primer. Turkiye 92 persen bergantung pada asing dalam hal minyak mentah. Kita mengimpor 99 persen gas alam," tutur Bayraktar, seperti dikutip harian Turkiye Daily Sabah.