CARAPANDANG - Yury Borisov, kepala perusahaan antariksa milik negara Rusia, Roscosmos, telah menyetujui jadwal pembangunan stasiun orbital Rusia pada 2033, demikian disampaikan perusahaan tersebut dalam rilis persnya pada Selasa (2/7).
Jadwal tersebut mencakup desain dan konstruksi modul luar angkasa, uji coba penerbangan pesawat luar angkasa berawak generasi baru, pembuatan wahana peluncur dan infrastruktur luar angkasa di Bumi, serta jadwal kerja lembaga-lembaga ilmiah yang mendukung proyek tersebut, urai rilis itu.Dokumen tersebut juga ditandatangani oleh para direktur umum dari 19 perusahaan yang terlibat dalam pembangunan stasiun orbital baru itu.
Modul ilmiah dan energi akan diluncurkan pertama kali pada 2027, sedangkan tiga modul inti lainnya, yaitu modul nodal universal, modul gateway, dan modul dasar, akan diluncurkan pada 2030. Dua modul target lainnya dijadwalkan akan diluncurkan pada 2033.
Dikatakan oleh Roscosmos bahwa total 608,9 miliar rubel (1 rubel = Rp185) atau sekitar 6,9 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.355) telah dialokasikan untuk membiayai proyek tersebut.
Perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa pembangunan stasiun orbital Rusia akan memastikan kelangsungan program luar angkasa Rusia dan mengatasi masalah keamanan nasional serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Stasiun ini juga akan berfungsi sebagai platform untuk menguji teknologi luar angkasa, imbuhnya.