CARAPANDANG - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mendesak Iran dan Israel untuk menahan diri, dan semua pihak yang terlibat dalam konflik di Timur Tengah untuk menyatakan gencatan senjata.
"Eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini harus segera dihentikan, dan pertempuran di zona konflik Palestina-Israel harus dihentikan," katanya dalam konferensi di Moskow, Kamis (3/10).
Ia menyoroti konsekuensi sangat mendalam dari krisis saat ini, yang dipicu oleh kebijakan destruktif Israel dan Amerika Serikat.
Ryabkov mengatakan Moskow tidak menghubungi Washington mengenai situasi di Timur Tengah karena kedua negara memiliki "pendekatan yang berlawanan," tetapi menjalin "kontak paling dekat" dengan Iran.
"Kami (Rusia dan Iran) memiliki pengalaman kerja sama yang sangat baik di berbagai bidang. Saya pikir hari ini adalah momen ketika hubungan ini sangat penting," katanya.
Pada malam 1 Oktober, Korps Garda Revolusi Islam (ISRG), unit elit Angkatan Bersenjata Iran, melancarkan serangan rudal balistik dan hipersonik besar-besaran ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.
Teheran mengklaim bahwa 90 persen rudal berhasil mengenai sasaran yang dituju, sementara Israel mengatakan sebagian besar rudal berhasil dicegat.
Verifikasi independen atas klaim tersebut sulit dilakukan karena konflik yang sedang berlangsung.