"Kemenpora saat ini sedang fokus pada penguatan potensi diaspora kepemudaan dan keolahragaan. Kita juga sedang membuka jabatan tenaga ahli yang khusus menangani hal itu dan nantinya program-program internasional diplomasi kita akan kita fokuskan bidang kepemudaan," tuturnya.
Kemenpora akan menciptakan ruang untuk keterlibatan pemuda yang bermakna dimana pendapat dan perspektif mereka didengar dan diperhitungkan.
"Mari bersama-sama kita menyusun jalan kedepan yang menempatkan kolaborasi dan kemitraan sebagai inti dimana pemerintah dan organisasi kepemudaan bekerja bahu membahu untuk membangun masa depan yang inklusif, sejahtera dan dibentuk oleh kearifan dan energi kolektif dari semua anggotanya," urai Menpora Dito.
Pemuda lanjutnya, bukan hanya penerima kebijakan, pemuda adalah arsitek masa depan. Dan ketika institusi pemerintah dan organisasi bekerjasama maka kekuatan sebenarnya dari aksi kolaborasi mengarah pada pertukaran ide, pengalaman, keahlian yang harmonis.
"Kolaborasi memupuk rasa memiliki dan tanggungjawab bersama. Hal itu menanamkan kepada pemuda keyakinan bahwa suara mereka penting dan kontribusinya dihargai," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua IYD Michael Victor Sianipar menyampaikan tujuan adanya IYD adalah ingin mencapai cita-cita bangsa yang telah dibentuk para pendiri bangsa agar pemuda Indonesia mampu memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi bangsa-bangsa lain.