CARAPANDANG - Letak geografis Sumatera Barat yang bersebelahan langsung dengan Samudera Indonesia menjadikan wilayah ini memiliki pesisir pantai yang sangat panjang. Provinsi ini menguasai sekitar seperempat dari garis pantai di sisi barat Pulau Sumatera.
Meski demikian, sajian kuliner Minangkabau yang berbahan dasar hasil laut belum banyak dikenal di masyarakat luas. Padahal, tidak ada yang bisa menyangkal Minangkabau dikenal dengan khazanah kulinernya yang kaya dan menggugah selera.
Salah satu di antara banyaknya kuliner pesisir Minangkabau, terdapat satu yang menarik, yaitu sate kerang atau dalam bahasa lokal disebut sate lokan. Hidangan ini cukup mudah ditemui di daerah-daerah seperti Pasaman, Padang, Pariaman dan Pesisir Selatan.
Sesuai namanya, sate ini berbahan dasar kerang yang umumnya berasal dari jenis kerang hijau atau dalam bahasa latin dikenal dengan Perna viridis L. Sebelum diolah, daging kerang ini memiliki warna kuning pucat. Namun, ketika dimasak atau dipanaskan, warna daging akan berubah menjadi oranye kemerahan.
Seperti umumnya pengolahan sate khas Minangkabau, daging kerang terlebih dahulu direbus dengan dibumbui cabai merah, bawang putih, bawang merah, ketumbar, merica, jintan, jahe, kunyit, sereh dan langkuas yang telah ditumbuk halus. Setelah matang, daging kerang ditusuk dengan bambu dan dibakar hingga kecokelatan. Sate yang telah matang disajikan dalam piring beralas daun pisang dengan siraman kuah kental.