CARAPANDANG - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (13/10) memperingatkan bahwa relokasi penduduk Gaza dari utara ke selatan seperti yang diperintahkan oleh militer Israel sangatlah berbahaya.
Setelah serangan udara selama berhari-hari, militer Israel memerintahkan warga Palestina di Gaza City dan sekitarnya untuk pindah ke selatan wilayah tersebut, kata Guterres. "Merelokasi lebih dari 1 juta orang melintasi zona perang yang padat penduduknya ke sebuah tempat tanpa makanan, air, atau akomodasi, ketika seluruh wilayah dikepung, sangatlah berbahaya, dan dalam beberapa kasus, benar-benar mustahil."
Rumah-rumah sakit di selatan Gaza sudah mencapai kapasitasnya dan tidak akan mampu menerima ribuan pasien baru dari utara. Sistem kesehatan berada di ambang kehancuran. Kamar mayat penuh, 11 staf layanan kesehatan tewas saat bertugas, dan ada 34 serangan terhadap fasilitas kesehatan dalam beberapa hari terakhir, ujarnya sebelum menghadiri pertemuan Dewan Keamanan mengenai konflik Israel-Palestina.
Seluruh wilayah Gaza menghadapi krisis air karena infrastruktur rusak dan tidak ada listrik untuk menghidupkan pompa dan fasilitas desalinasi, tambahnya.
Guterres mengatakan situasi di Gaza telah mencapai titik terendah baru yang berbahaya.