Laporan: Linda Sari
AGAM, CARAPANDANG - Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (15/5) lalu tidak hanya menyebabkan kerusakan infrastruktur dan menelan korban jiwa, tetapi juga mengganggu proses belajar mengajar di beberapa Sekolah Dasar (SD) di kawasan tersebut. Salah satu sekolah yang terdampak adalah SDN 08 Kubang Duo Koto Panjang Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang.
Akibat banjir tersebut, sekolah ini terpaksa melakukan pembelajaran secara daring karena bangunan sekolah saat ini digunakan sebagai tempat pengungsian bagi 205 pengungsi.
Kepala SDN 08 Kubang Duo, Febrinelly S Pd SD, yang dihubungi pada Sabtu (18/5) di ruangannya, membenarkan bahwa sekolahnya digunakan untuk menampung pengungsi serta sebagai Pos Komando Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam dalam menanggulangi bencana.
Pos ini juga menjadi pusat penerimaan bantuan selama masa tanggap darurat yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 25 Mei.
"Menyikapi bencana ini, kami selaku Kepala Sekolah diminta oleh pimpinan untuk memfasilitasi korban dan sekaligus mengizinkan sekolah kami dipakai untuk Pos Komando," terang Febrinelly.
Mengenai proses belajar mengajar selanjutnya bagi siswa SDN 08, pihak sekolah telah membahas solusi dengan pihak terkait. Rencananya, pembelajaran akan dilakukan secara luring dan daring.