CARAPANDANG - Salah satu terobosan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah mengembangkan SMART Fisheries Village (SFV) atau Desa Perikanan Cerdas. Salah satu fokusnya, memberikan dukungan bagi pengembangan Kampung Nelayan Maju (KALAJU) dan Kampung Perikanan Budi Daya melalui intervensi teknologi, optimalisasi aset, dan kolaborasi dengan mitra.
Pengembangan ini dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM). Hingga kini, sudah banyak capaian positif yang telah dihasilkan dari Desa Perikanan Cerdas.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) I Nyoman Radiarta mengungkapkan pada Rakor Pemantauan Capaian dan Progres Pelaksanaan Kegiatan Desa Perikanan Cerdas BRSDM semester I-2023 di Bogor. Dia mengatakan, saat ini pengembangan Desa Perikanan Cerdas atau SFV pada 10 desa dan 12 Unit Pelaksana Teknis (UPT) didorong untuk mendukung program prioritas ekonomi biru, termasuk pengembangan Kampung Nelayan Maju dan Kampung Perikanan Budi Baya.
"Intervensi teknologi yang tepat guna untuk pengembangan SFV ini menjadi salah satu poin penting yang akan terus kita perkuat," ujar Nyoman.
Selain pembangunan fisik, Desa Perikanan Cerdas juga akan fokus pada tatanan sosial dan kelembagaannya sehingga daya saing desa meningkat dan terjadi peningkatan kapasitas sumber daya manusia.