Beranda Ekonomi Sepekan Harga Emas Merana, Anjlok 4,6%

Sepekan Harga Emas Merana, Anjlok 4,6%

Pada pekan ini, harga emas dunia ambruk 4,57% secara point-to-point. Sementara pada perdagangan Jumat (15/11/2024) kemarin, harga emas ditutup terkoreksi 0,19% di posisi US$ 2.561,24 per troy ons.

0
Ilustrasi | Istimewa

Kenaikan ini menyebabkan emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai aset yang aman. Apalagi, emas sendiri tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan yield US Treasury membuat emas kurang menarik.

Ada beberapa faktor yang membuat dolar AS dan yield US Treasury terus perkasa dalam beberapa waktu terakhir. Pertama yakni masih terkait dengan kemenangan Trump di Pemilu AS.

Hasil Pemilu AS itu membuat ketidakpastian dari sisi dinamika politik di AS sudah mereda. Ini membuat investor cenderung mengambil posisi profit taking, mengingat harga emas sudah naik begitu tinggi tahun ini.

Selain itu, kemenangan Trump juga membuat nilai tukar mata uang dolar AS menguat. Maklum, Trump dalam beberapa kesempatan mengungkapkan bahwa dirinya ingin mewujudkan strong dollar, dolar AS yang kuat.

Alasan kedua yakni sikap The Fed yang mulai kembali hawkish, setelah data inflasi AS kembali memanas dan data ekonomi pendukung lainnya dinilai masih kuat.

Chairman The Fed Jerome Powell, mengisyaratakan The Fed akan memperlambat pemangkasan suku bunga. Kondisi ini didasari bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang kuat. The Fed bahkan mengatakan pertumbuhan ekonomi AS menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

"Ekonomi tidak memberikan sinyal bahwa kita harus terburu-buru untuk menurunkan suku bunga," kata Powell dalam sambutannya kepada para pemimpin bisnis di Dallas, dikutip dari CNBC International.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here