"Suasana yang bising dan sesak ini akan sangat mengganggu konsentrasi, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga guru. Padahal, fokus adalah kunci utama dalam proses penyerapan ilmu, dan lingkungan belajar yang kondusif menjadi syarat mutlak untuk itu," kata Ubaid.
Dengan jumlah siswa yang sangat banyak dalam satu kelas, kata Ubaid, proses evaluasi dan umpan balik pun menjadi tidak efektif. Guru akan kesulitan memeriksa tugas secara mendalam dan memberikan masukan yang spesifik.
Selain itu, kegiatan praktikum atau kerja kelompok akan menjadi sangat tidak efisien dan sulit dikelola. Ini akan menghambat siswa untuk mempraktikkan teori yang mereka pelajari.
Lebih mengkhawatirkan lagi, Ubaid menyoroti bagaimana beban kerja guru akan meningkat secara drastis. Dengan jumlah siswa sebanyak itu, guru dipaksa mengalihkan perhatian dari fungsi utamanya sebagai pendidik menjadi penjaga ketertiban kelas.
"Guru mungkin tak bisa lagi jadi pendidik, tapi berubah fungsi menjadi 'tukang jaga' atau 'satpam' yang hanya fokus menjaga kelas tetap tertib. Perubahan peran ini sangat merusak esensi profesi guru," kata Ubaid.