CARAPANDANG - Tim Kampanye Donald Trump mengklaim sejumlah komunikasi internal mereka telah diretas. Mereka menyatakan pelaku peretasan terhadap tim kampanye calon Presiden Amerika Serikat (AS) itu kemungkinan berasal dari Iran.
Situs berita AS, Politico, yang dikutip BBC News, melaporkan telah menerima email berisi dokumen-dokumen kampanye. Di antaranya berupa hasil riset internal mengenai calon wapres pendamping Trump yaitu J.D. Vance.
Seorang juru bicara Tim Kampanye Trump mengatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut diperoleh secara ilegal oleh sumber asing yang bermusuhan dengan AS. Meski begitu, mereka tidak menjelaskan lebih lanjut tentang keterlibatan negara yang diduga sebagai Iran.
Namun, sebelumnya perusahaan piranti lunak Microsoft merilis laporan bahwa peretas Iran menargetkan kampanye salah satu kandidat presiden AS. "Beberapa bulan terakhir kami melihat peningkatan aktivitas pengaruh oleh aktor-aktor Iran," kata Microsoft’s Threat Analysis Center (MTAC).
Pihak Politico menyatakan mulai menerima email sejak akhir Juli 2024 dari seseorang yang mengaku bernama "Robert". Menurut situs tersebut, dokumen tentang Vance berjumlah 271 halaman berisi pernyataan dan kiprahnya di masa lalu.