Beranda Politik Tom Lembong: Harga Nikel Anjlok Disebabkan Hilirisasi RI Ugal-Ugalan

Tom Lembong: Harga Nikel Anjlok Disebabkan Hilirisasi RI Ugal-Ugalan

Tom Lembong mengungkapkan harga nikel dunia yang anjlok saat ini dikarenakan hilirisasi nikel di Indonesia yang dinilai ugal-ugalan.

0
Istimewa

"Jadi yang disampaikan Pak Muhaimin itu betul sekali, kita menjadi korban dari kebijakan yang kita bikin sendiri. Kita sama sekali tidak anti hilirisasi, hilirisasi itu ada di visi misi Anies-Muhaimin juga," tambahnya.

Seperti diketahui, salah satu pendorong utama turunnya harga nikel adalah kondisi pasokan yang lebih tinggi dibandingkan permintaan.

INSG memperkirakan harga nikel akan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek seiring dengan meningkatnya surplus di pasar global dan perlambatan ekonomi global.

Harga rata-rata nikel global menurut INSG sebesar US$16.600 per ton pada kuartal pertama dengan harga secara bertahap naik rata-rata US$16.813 per ton pada 2024.

Sebagai catatan, harga akan tetap berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata sebelum krisis nikel LME pada Maret 2022 karena peran nikel dalam transisi energi global.

Adapun, surplus pasar nikel global diperkirakan akan terus meningkat. Pada 2024 surplus pasokan nikel akan bertambah menjadi 239.000 metrik ton, berdasarkan perkiraan INSG. Kondisi kelebihan pasokan tersebut terjadi selama tiga tahun berturut-turut dan surplus pada 2024 akan menjadi yang terbesar.

Mereka memperkirakan produksi global akan meningkat menjadi 3,71 juta ton pada tahun 2024 dari 3,42 juta ton pada tahun 2023 karena produksi nikel pig iron (NPI) Indonesia terus meningkat.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here