CARAPANDANG - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengecualikan ponsel pintar, komputer, dan beberapa perangkat elektronik dari kebijakan tarif impor baru. Pengecualian ini termasuk bea masuk sebesar 125 persen, yang sebelumnya dikenakan terhadap barang-barang impor dari Tiongkok.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengumumkan, barang-barang tersebut tidak lagi dikenai tarif global sebesar 10 persen. Pajak impor besar untuk produk asal Tiongkok pun tidak berlaku lagi, dikutip dari BBC, Senin (14/4/2025).

Langkah ini menandai kelonggaran besar pertama dalam kebijakan tarif Trump terhadap Tiongkok. Seorang analis perdagangan menyebut, keputusan ini sebagai “skenario yang mengubah permainan.”

Trump pada Sabtu (12/4/2025) malam mengatakan akan memberikan rincian lebih lanjut awal minggu ini. Kebijakan pengecualian tersebut muncul setelah adanya kekhawatiran dari perusahaan teknologi AS.

Mereka mengingatkan bahwa harga gawai bisa melonjak tajam karena sebagian besar produksinya masih bergantung pada Tiongkok. Selain ponsel dan komputer, pengecualian yang berlaku surut sejak 5 April ini juga mencakup semikonduktor, sel surya, dan kartu memori.

Analis teknologi dari Wedbush Securities, Dan Ives menyebut, langkah ini sebagai “skenario impian” para investor teknologi. “Pengecualian terhadap ponsel pintar dan chip adalah skenario yang mengubah permainan terkait tarif terhadap Tiongkok,” katanya di X.