CARAPANDANG - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Venezuela dengan memperluas sanksi dan menyita sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Venezuela. Presiden Venezuela Nicolás Maduro mengecam tindakan tersebut sebagai awal "era pembajakan laut kriminal" baru di Karibia.
Pada Kamis malam (waktu setempat), Departemen Keuangan AS memberlakukan pembatasan terhadap tiga keponakan dari istri Maduro, Cilia Flores, serta enam kapal tanker minyak mentah super dan perusahaan pelayaran yang terkait.
Departemen itu menuduh kapal-kapal tersebut terlibat dalam praktik pengiriman yang menipu dan tidak aman, serta terus menyediakan sumber daya keuangan yang mendanai "rezim narko-teroris korup Maduro".
Tindakan ini menyusul penyitaan kapal tanker "dark fleet" bernama Skipper yang berbendera Guyana oleh Penjaga Pantai AS sehari sebelumnya. Jurubicara Gedung Putih Karoline Leavitt menegaskan minyak di atas kapal akan disita melalui proses hukum.
"Kami tidak akan hanya berdiri dan menyaksikan kapal-kapal yang disanksi berlayar di laut dengan minyak pasar gelap, yang hasilnya akan mendanai narkoterorisme rezim bajingan dan tidak sah di seluruh dunia," kata Leavitt.
