"Ukuran ledakan utama yang ditunjukkan dalam video media sosial yang tidak terverifikasi itu sesuai dengan 200-240 ton bahan peledak berkekuatan tinggi yang meledak," kata analis dari Middlebury Institute of International Studies di Monterey di California, AS, George William Herbert.
Mengutip Al-Jazeera, Kementerian Kesehatan Rusia menyebut setidaknya 13 orang dirawat di rumah sakit Tevr. Sebanyak 15 lain harus mendapat perawatan khusus dari dokter.