CARAPANDANG - Bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkap alasan dirinya batal menjadi pendamping bakal calon presiden Prabowo Subianto karena tidak ada tanda-tanda atau restu dari "langit".
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan, internal partainya dalam mengambil keputusan selalu mencocokkan tanda-tanda "langit" dengan tanda-tanda "bumi", terutama dalam penentuan koalisi serta pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).
"Kalau PKB yang kedua, itu tugasnya sulit. Kenapa? Menyambungkan berita langit dan berita bumi. Nah, hanya orang-orang PKB yang tahu itu, menyambungkan berita langit dengan berita bumi. Nah langitnya baik, kok buminya enggak baik? Berita bumi baik, lho langitnya kok enggak baik?" ujar Cak Imin di Posko Nasional Relawan Anies Baswedan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/9/2023).
Dia mengatakan, PKB sudah menjalin koalisi dengan Partai Gerindra selama satu tahun, sejak Agustus 2022 hingga Agustus 2023.
Meski demikian, duet antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Cak Imin sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) tidak kunjung terwujud.
"Saya dengan Pak Prabowo juga gitu, buminya bagus, tapi langitnya gelap. Kira-kira begitu," ungkap wakil ketua DPR ini.