Selama di Nglanggeran, para peserta media trip menginap di homestay dan melakukan beberapa aktivitas. Seperti membuat anyaman janur, bermain gamelan, kendurian, treking ke Gunung Purba, menikmati sunset di embung, mengunjungi pertanian durian dan coklat, serta berkunjung ke griya cokelat dan griya spa.
Maulita menjelaskan bahwa UNWTO memilih Desa Wisata Nglanggeran karena menganggap penerapan pariwisata berbasis masyarakat atau community-based tourism di desa ini sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari inisiatif-inisiatif kegiatan yang banyak diusulkan dan dieksekusi oleh pengelola dan pemerintah desa bottom-up yang didukung secara nyata oleh stakeholder pariwisata, termasuk pemerintah.
Di mana, hal seperti ini jarang terjadi di desa wisata dari negara-negara lainnya, yang kebanyakan inisiatif kegiatan justru berasal dari pemerintah dan masyarakatnya tinggal melaksanakan inisiatif tersebut.