Diakuinya, tradisi mewajibkan Kepala OPD mengenakan pakaian adat nusantara ini dalam mengikuti Upacara Sumpah Pemuda, baru berlansung 2 tahun terakhir. Awalnya, pada Tahun 2022 yang lalu, banyak Kepala OPD yang gelagaban tapi sekarang secara umum mereka sudah cukup siap.
"Semoga dengan mengenakan pakaian adat ini dapat memperteguh rasa persatuan dan kesatuan kita sesuai pesan Sumpah Pemuda," pungkas Mahyeldi
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. Sumbar, Mursalim mengatakan dirinya sangat mendukung kebijakan Gubernur yang mewajibkan Kepala OPD menggunakan pakaian adat nusantara saat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.
"Saya hari ini, mengenakan pakaian adat Kepri dan saya merasa cukup nyaman dengan kebijakan ini. Karena pesannya bagus, untuk persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Mursalim.
Dikatakannya, dari 57 pejabat eselon 2 di lingkup Pemprov. Sumbar, semuanya mengenakan pakaian adat yang berbeda dari semua provinsi yang ada di Indonesia.
Selain pejabat di lingkup Pemprov. Sumbar, juga tampak hadir dalam upacara tersebut, seluruh unsur Forkopimda Sumbar, Kepala Instansi Vertikal, Pimpinan BUMD, Ketua dan Pengurus KONI Sumbar dan para atlit yang akan mewakili Sumbar dalam ajang Porwil di Kota Pekan Baru pada awal November mendatang. (Adpsb/Busan)