CARAPANDANG - Sebuah studi mengenai kerapuhan sistem perbankan Amerika Serikat (AS) menemukan fakta bahwa masih ada 186 bank lagi yang berisiko mengalami kebangkrutan bahkan jika hanya separuh dari para deposan yang tidak diasuransikan memutuskan untuk menarik dana mereka, demikian dilaporkan oleh USA Today pada Kamis (4/5).
"Dengan bangkrutnya tiga bank regional sejak Maret, dan satu bank lagi tengah berada di ujung tanduk, apakah Amerika akan segera mengalami rentetan kebangkrutan bank?" tanya laporan tersebut dilansir dari Antara.
Bloomberg melaporkan bahwa PacWest Bancorp yang berbasis di San Francisco sedang mempertimbangkan untuk menjual sahamnya, dengan penurunan nilai bermargin besar.
Pekan lalu, First Republic Bank menjadi bank ketiga yang kolaps. Dan itu menjadi kebangkrutan bank terbesar kedua dalam sejarah AS setelah Washington Mutual yang kolaps pada 2008 di tengah krisis keuangan. Sementara itu, Silicon Valley Bank dan Signature Bank gulung tikar pada Maret.
"Bank-bank regional mengalami kegagalan karena kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang agresif untuk menekan inflasi telah mengikis nilai aset-aset bank seperti obligasi pemerintah dan sekuritas berbasis hipotek," papar laporan tersebut.