"Salah satu kemungkinan adalah masyarakat kekurangan uang tunai, sehingga mereka membutuhkan jam kerja tambahan dan satu-satunya cara untuk mendapatkan jam kerja tambahan adalah dengan melakoni pekerjaan jangka pendek," ujar Christopher Taber, ketua jurusan ekonomi di Universitas Wisconsin, Madison. "Kemungkinan lainnya adalah memang saat ini lebih mudah untuk memiliki dua pekerjaan sekaligus dibandingkan sebelumnya."
Munculnya tren gig economy telah memudahkan orang untuk mencari pekerjaan sampingan seperti menjadi sopir untuk perusahaan berbagi tumpangan atau kurir pengantar makanan, kata Taber. Berkembangnya jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dari rumah juga memudahkan sebagian orang untuk memiliki dua pekerjaan sekaligus tanpa harus sering melakukan perjalanan ke tempat kerja.
Bahkan sekalipun pasar tenaga kerja terus melambat secara substansial dalam beberapa bulan ke depan, jumlah orang yang memiliki lebih dari satu pekerjaan mungkin akan tetap tinggi, imbuhnya. "Fakta bahwa jumlah orang yang memiliki lebih dari satu pekerjaan masih naik sementara semua indikator lain tentang kepemilikan pekerjaan menurun menunjukkan bahwa kemungkinan kenaikan tersebut lebih berkaitan dengan tren jangka panjang bekerja dari rumah."