Ada juga laporan pasien yang mengembangkan sindrom Guillain-Barré (GBS), kelainan neurologis langka di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel saraf, setelah terinfeksi virus Oropouche.
Wanita hamil sangat berisiko terkena infeksi ini, karena virus dapat menular ke janin dan dikaitkan dengan komplikasi seperti keguguran, kematian janin, dan cacat lahir.
Meskipun nyamuk Culex quinquefasciatus, yang diketahui membawa virus Oropouche, ditemukan di AS bagian selatan, penularan virus secara lokal belum dilaporkan hingga saat ini.
Tidak ada perawatan atau vaksin khusus yang tersedia untuk penyakit ini, sehingga para ahli menyarankan untuk berhati-hati saat bepergian ke tempat-tempat yang rawan virus.
Guna melindungi diri dari potensi infeksi, para ahli menyarankan untuk mengenakan pakaian berlengan panjang dan menggunakan kelambu, terutama di daerah-daerah yang banyak terdapat virus.
Penolak serangga kimia dan kelambu berinsektisida yang mengandung deltametrin, icaridin, atau DEET terbukti efektif dalam mengurangi risiko gigitan nyamuk dan mencegah penyebaran virus.
Tidak ada obat antivirus khusus untuk mengobati virus Oropouche, jadi penanganannya difokuskan pada perawatan suportif, termasuk obat-obatan seperti asetaminofen untuk menurunkan demam. Namun, dianjurkan untuk menghindari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) selama pengobatan.