CARAPANDANG - Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa, Dr Hans Kluge menegaskan, virus mpox bukanlah Covid-19 varian baru. Pernyataan ini disampaikannya pada sebuah pengarahan media di Berlin, Jerman, Selasa (20/8/2024).
Melansir The Straits Times, para ahli penyakit menular mengatakan, Mpox tidak menyebar melalui droplet ketika batuk atau bersin. Wakil Presiden Kesehatan Global, Profesor Teo Yik Ying mengatakan Mpox tersebar terutama melalui kontak dekat.
"Ini berarti cara kita melindungi diri harus memperhitungkan cara penyebaran Mpox. Misalnya, Mpox dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi," katanya.
Presiden International Society for Infectious Diseases, Profesor Paul Tambyah mengatakan, ini tidak seperti keadaan darurat masyarakat saat Covid-19. Di mana terdapat vaksin yang sangat efektif untuk tidak hanya mencegah infeksi, tetapi juga penularan.
"Oleh karena itu, jika kita terinfeksi, kita dapat memberi tahu kontak kita sehingga mereka bisa mendapatkan vaksinasi pascapaparan. Ini adalah strategi yang sangat efektif dan berhasil dalam mengendalikan wabah 2022-2023 di Eropa dan Amerika Utara," ujar Tambyah.
"Tetapi sayangnya tidak ada akses ke vaksin di Afrika," ucapnya. "Ini menyebabkan deklarasi kedua ini”.
Professor Tambyah juga menambahkan Mpox belum pernah menyebar melalui jalur pernapasan. Untuk itu, tambahnya, orang-orang tidak perlu memakai masker.