CARAPANDANG - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, kemungkinan akan menolak undangan pelantikan Donald Trump pada 20 Januari, karena dianggap terlalu berisiko. Trump mengundang Xi untuk hadir dalam upacara pelantikannya, namun banyak ahli yang meragukan kehadiran Xi, dilansir dari AP News.
Xi dianggap tidak akan rela "direndahkan" sebagai tamu biasa yang merayakan kemenangan seorang pemimpin asing. Terutama dalam situasi yang melibatkan anggota Kongres yang hawkish.
Yun Sun dari Stimson Center mengatakan Beijing akan berhati-hati karena tidak ada preseden bagi presiden untuk menghadiri pelantikan Presiden AS. Selain itu, ada risiko terkait daftar tamu, seperti kehadiran diplomat Taiwan yang dapat memicu ketegangan dengan Beijing.
Jika Trump menaikkan tarif hingga 60% pada barang-barang Tiongkok, Xi akan dipandang bodoh jika hadir, dan akan memperburuk hubungan. Tiongkok dikenal sangat memperhatikan martabat dan keamanan pemimpinnya saat bepergian ke luar negeri.
Xi lebih memilih kunjungan kenegaraan yang penuh dengan kemewahan dan protokol. Oleh karena itu, Xi lebih cenderung menghindari pelantikan Trump yang tidak memiliki protokol resmi tersebut.
Meski demikian, pertemuan langsung antara Trump dan Xi mungkin tetap terjadi di masa depan,. Trump lebih memilih pertemuan tatap muka dengan pemimpin asing, terutama dengan negara-negara yang dianggap sebagai lawan utama.