Menjawab pertanyaan media, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama menjelaskan tiga alasan Provinsi Lampung dipilih sebagai tempat kunjungan internasional. Pertama, Lampung termasuk 10 besar provinsi terbaik dalam pencapaian angka Annual Parasitical Index (API) malaria di Indonesia. Pada 2007 adalah 1/1000 dan tahun 2011 adalah 0.6/1000. Menurut Prof. dr. Tjandra, pembagian kelambu menjadi salah satu upaya yang dinilai cukup efektif dalam menekan angka kasus malaria. Hingga saat ini sebanyak 470.363 buah kelambu, sudah dibagikan kepada masyarakat.
Alasan lain, alokasi dana APBD Provinsi Lampung untuk program malaria terus meningkat, sehingga ketergantungan pada bantuan asing terus menurun. Pada tahun 2008, dana program malaria di Lampung yang berasal dari GFATM adalah 3.7 M dan APBD 523 juta, dan proporsi ini jauh membaik di mana di tahun 2012 dana dari GFATM turun menjadi 2.7 M sementara APBD naik menjadi 1.8 M.
“Selain itu, beberapa tempat di Lampung, termasuk di Kab Lampung Selatan, sudah terbentuk semacam forum lintas sektor dan lintas program untuk bersama-sama berkomitmen untuk menanggulangi malaria”, ujar Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama.