POHUWATO, CARAPANDANG - Turunnya Bupati Pohuwato bersama Anggota DPRD Pohuwato mulai membuahkan hasilnya, pasalnya KM 18 di Kecamatan Popayato yang diduga menjadi tempat berlangsungnya pertambangan emas tanpa izin (PETI) perlahan mulai terbongkar.
Aktivitas PETI di KM 18 diduga menyebabkan krisis air bersih di Kecamatan Popayato, sehingga hal ini membuat para pemangku kepentingan dan aparat penegak hukum (APH) turun langsung mengecek kebenaran dari aktivitas PETI tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun awak media ini ada kurang lebih 17 (tujuh belas) alat berat beroperasi di PETI tersebut, baru 1 (satu) buah alat berat jenis excavator berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Karena adanya PETI di KM 18 tersebut sudah meresahkan warga, anggota DPRD Pohuwato, Yuliyani Rumampuk meminta kepada pihak aparat penegak hukum (APH) agar menindak tegas siapapun yang menjadi dalang yang terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
“Kami berharap pihak aparat penegak hukum khususnya pihak kepolisian dapat bertindak tegas tanpa pandang bulu, jangan hanya satu di ungkap tapi semua alat berat dan siapapun yang terlibat dapat ditindaki juga secara tegas,” ujar anggota DPRD Pohuwato, Yuliyani Rumampuk, Minggu (2601/2025).