CARAPANDANG – Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah mengatakan di masa akhir kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo meninggalkan warisan buruk dalam sejarah perpolitikan di Indonesia.
Warisan buruk yang dimaksud oleh Eep adalah Jokowi secara terang-terangan tanpa malu melakukan nepotisme.
Eep menggambarkan bahwa Jokowi tidak hanya menghadapi dilema antara kepentingan bangsa dan partai politik. Namun, Jokowi justru menciptakan sebuah trilema, dengan memasukkan unsur ketiga yang lebih personal yaitu keluarga.
“Sebetulnya keluarga itu posisinya paling bawah karena dia paling sempit,” ujar Eep lewat video singkatnya yang dikutip RMol pada Minggu 4 Mei 2025.
Dia menjelaskan dalam hierarki kepentingan, idealnya negara berada di atas segalanya, disusul oleh partai, dan kemudian keluarga. Tapi, menurutnya mantan Walikota Solo ini justru membalik urutan itu di akhir kekuasaannya.