Kemendikdasmen juga menegaskan komitmennya untuk menghadirkan TKA yang inklusif dan ramah disabilitas. Berbagai fasilitas telah disiapkan, antara lain screen reader untuk peserta tuna netra, soal tanpa grafik, serta penyesuaian tata letak dan navigasi aplikasi agar mudah digunakan secara mandiri.
Selain itu, Kemendikdasmen memastikan adanya jadwal susulan bagi peserta dengan kondisi khusus, seperti siswa yang sedang PKL, pertukaran pelajar, atau kompetisi di tingkat nasional maupun internasional.
“Tidak ada satu pun peserta didik yang boleh tertinggal karena kendala administratif atau teknis. Setiap anak harus mendapat kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya,” pungkas Toni.
Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik ini menjadi salah satu wujud komitmen Kemendikdasmen untuk terus memperkuat ekosistem pendidikan nasional yang berkeadilan, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan sinergi seluruh pemangku kepentingan, pemerintah optimistis TKA dapat menjadi langkah strategis dalam memetakan kemampuan peserta didik serta memperkuat arah kebijakan pendidikan yang berpihak pada murid dan mutu pembelajaran di seluruh Indonesia.