Beranda Internasional Perubahan Iklim Jadi Ancaman Bagi Satwa Liar

Perubahan Iklim Jadi Ancaman Bagi Satwa Liar

Perubahan iklim diprediksi menjadi ancaman besar ketiga terhadap keanekaragaman hayati global, setelah eksploitasi berlebihan dan kerusakan habitat.

0
Perubahan iklim diprediksi menjadi ancaman besar ketiga terhadap keanekaragaman hayati global, setelah eksploitasi berlebihan dan kerusakan habitat.

Ripple mencatat bahwa peristiwa seperti ini dapat memicu efek domino pada siklus karbon, nutrien, serta interaksi antarspesies seperti pemangsaan dan penyerbukan yang sangat penting bagi keseimbangan ekosistem. Sebagai contoh, peningkatan suhu air menyebabkan populasi moluska di pesisir Israel turun hingga 90%. 

Di tahun 2021, miliaran invertebrata pesisir mati akibat gelombang panas ekstrem di Pasifik Barat Laut. Di Great Barrier Reef, 29% terumbu karang mati usai gelombang panas laut tahun 2016.

Tak hanya invertebrata, vertebrata juga terdampak parah. Sekitar 4 juta burung laut common murres mati kelaparan pada 2015–2016 akibat gangguan rantai makanan dari gelombang panas laut. Ikan cod Pasifik juga mengalami penurunan populasi 71% karena stres metabolik dan kekurangan mangsa.

Yang mengkhawatirkan, lebih dari 65% kelas hewan liar belum memiliki penilaian risiko iklim oleh IUCN. Dari seluruh spesies yang telah dideskripsikan di dunia, hanya 5,5% yang telah dinilai secara resmi terkait dampak perubahan iklim.

“Analisis ini adalah langkah awal. Kita butuh database global tentang peristiwa kematian massal akibat perubahan iklim dan percepatan penilaian terhadap spesies yang selama ini diabaikan,” tegas Ripple.

Ia juga menyoroti adanya bias dalam Daftar Merah IUCN yang lebih banyak menilai vertebrata, padahal mereka hanya mencakup kurang dari 6% dari seluruh spesies hewan di Bumi.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here