Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan perlindungan terhadap petani dan peternak di dalam negeri tetap dilakukan menyusul rencana Presiden Prabowo Subianto menghapus sistem kuota impor.
Berkenaan dengan proses negosiasi, Legislator Nasdem ini menilai pemerintah perlu menyusun skema negosiasi yang seimbang. Salah satunya dengan mempertimbangkan peningkatan impor dari AS untuk sektor-sektor strategis seperti kedelai, LPG, serta produk pangan.
Pemerintahan Presiden Prabowo berkomiteman kuat untuk melindungi kepentingan petani dan pelaku usaha domestik, seiring langkah mendorong tercapainya swasembada pangan nasional.
Daniel mengatakan bahwa kuota impor memiliki fungsi sebagai alat kontrol negara dalam melindungi sektor pangan dalam negeri. Maka itu, dia meminta agar sistem pengaturan impor harus tetap ada.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlihat mulai melunak soal perang tarif impor dengan China. Dalam rapat kabinet bersama menterinya, dia mengatakan ingin bisa mencapai kesepakatan dengan Negeri Tirai Bambu.
China kembali melakukan manuver signifikan dalam menanggapi perang tarif dengan Amerika Serikat dengan menaikkan tarif atas impor AS menjadi 125% pada Jumat (11/4/2025).
Dilansir The New York Times, penjelasan itu muncul sehari setelah Trump mengumumkan bahwa dirinya akan menaikkan tarif atas barang-barang dari China menjadi 125%, sebagai respons atas tindakan balasan Beijing terhadap kebijakan tarif sebelumnya.
China akan menaikkan tarif tambahan terhadap produk-produk yang diimpor dari Amerika Serikat (AS) menjadi 84 persen, berlaku mulai Kamis (10/4) pukul 12.01 waktu setempat, demikian diumumkan oleh Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China pada Rabu (9/4).