Meski bergerak stabil dibandingkan pekan lalu, harga emas masih jauh di bawah rekor tertingginya di atas US$4.380 per troy ons yang tercapai bulan lalu. Secara tahunan, logam mulia ini masih mencatat kenaikan lebih dari 50%, hingga menjadi performa terbaik sejak 1979.
Kenaikan harga emas sepanjang tahun ini didukung oleh pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed), pembelian agresif oleh bank sentral dunia, serta meningkatnya minat investor terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global akibat perang tarif Presiden AS Donald Trump.
"Shutdown yang berkepanjangan membuat investor kesulitan menilai kondisi ekonomi AS secara akurat. Akibatnya, data dari lembaga swasta kini menjadi acuan utama pasar," dalam laporan 22V Research. dilasnir cnbcindonesia.com