CARAPANDANG - Rusia mengajukan rancangan resolusinya sendiri mengenai Gaza kepada Dewan Keamanan PBB. Langkah ini menantang upaya Amerika Serikat yang sebelumnya telah mengedarkan draf resolusi untuk mendukung rencana perdamaian Donald Trump.

Melansir dari Reuters, Jumat (14/11/2025), AS mengklaim telah memperoleh dukungan regional untuk draf tersebut. Dokumen itu memuat mandat dua tahun bagi badan pemerintahan transisi serta rencana pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional.

Rusia menyatakan bahwa draf tandingan mereka terinspirasi oleh proposal AS, namun berupaya menawarkan pendekatan yang lebih seimbang. Draf tersebut dirancang agar dapat diterima oleh semua pihak.

Selain itu, mereka meminta Sekretaris Jenderal PBB mencari opsi pembentukan pasukan stabilisasi tanpa merujuk pada Dewan Perdamaian versi AS. Di sisi lain, AS mendesak Dewan Keamanan untuk bersatu dan segera mengadopsi resolusi mereka.

AS juga memperingatkan bahwa upaya memecah belah selama negosiasi dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi warga Gaza. Situasi ini dianggap semakin genting karena gencatan senjata yang ada masih rapuh.

Sementara itu, Israel dan Hamas sebelumnya telah menyetujui fase pertama rencana 20 poin Trump pada Oktober. Kesepakatan itu mencakup penghentian perang dua tahun mereka dan pengaturan pembebasan sandera.