CARAPANDANG - Kementerian Luar Negeri Irak pada Minggu (27/8) menggelar sebuah upacara di Baghdad untuk memperingati 65 tahun hubungan diplomatik antara Irak dan China.
Wakil Menteri Hubungan Bilateral Irak Mohammed Hussein Bahr Al-Uloom mengatakan dalam pidatonya bahwa "persahabatan Irak-China bersifat historis dan berakar selama berabad-abad."
"Hubungan kedua negara telah mencatatkan kemajuan besar atas dasar rasa hormat dan saling menguntungkan sejak terjalin 65 tahun lalu," tambahnya.
Sementara itu, Duta Besar China untuk Irak Cui Wei mengungkapkan bahwa kedua negara memiliki persahabatan tradisional yang mendalam, seraya menambahkan bahwa Jalur Sutra kuno telah menghubungkan kedua bangsa lebih dari 2.000 tahun silam.
Selama 65 tahun terakhir, China dan Irak senantiasa memahami, memercayai, dan mendukung satu sama lain, kata Cui.
Dia mengatakan di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, perusahaan-perusahaan China terlibat secara luas dan mendalam dalam proyek-proyek perminyakan dan kelistrikan di Irak, serta telah berkontribusi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut dan penghidupan masyarakatnya.
Dia juga menuturkan bahwa Irak saat ini merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi China di kawasan Asia Barat dan Afrika Utara, sementara China adalah pembeli asing terbesar minyak Irak.