Adil termasuk anak yang pendiam, tergambar dalam aktivitasnya di sekolah yang tidak banyak bicara dan bertingkah. Hal ini senada dengan penuturan kakak perempuannya yang mengatakan bahwa Adil adalah anak yang cenderung pemalu. Meskipun begitu, Adil bukan remaja yang menutup diri, ia masih menyempatkan mengaji selepas magrib di masjid dekat rumahnya. Adil juga menyukai olah raga, ia memiliki hobi bermain bola dan mengikuti ekstrakurikuler volley ball.
Untuk kehidupan sehari-hari, Adil dan saudaranya mengandalkan uang kiriman ayahnya dan saudara iparnya yang bekerja di Serang, Banten. Menurut pengakuan Adil, terkadang uang kiriman tersebut tidak cukup untuk sehari-hari, yang tidak jarang membuat Adil tidak memiliki uang saku untuk sekolah.
Biasanya, kakak perempuan Adil memberikan uang saku sebesar sepuluh ribu rupiah untuk Adil setiap harinya. Namun, jika tidak tersisa uang untuk Adil, kakak perempuannya akan menyiapkan makanan dengan nasi yang lebih banyak. Sehingga, meskipun tidak memiliki uang saku, Adil tetap pergi ke sekolah. “Makan yang banyak sampai kenyang, dan juga membawa bekal makanan ke sekolah,“ kata Adil.
Saat ini Adil duduk di bangku kelas tiga SMP Negeri 1 Pasir Jambu, Bandung. Sekolah Adil saat ini memfasilitasi bantuan pemerintah termasuk Program Indonesia Pintar (PIP). Adil termasuk penerima PIP di sekolah tersebut dan telah menjadi penerima manfaat sejak duduk di sekolah dasar.