Dengan jujur, Adil berkata senang mendapatkan bantuan PIP karena dapat membantu memenuhi kebutuhan sekolah dan keperluan keluarganya. “Dulu, biasanya Ibu yang atur uang PIP. Biasanya buat beli sepatu, alat tulis, tas, menyicil seragam sekolah, dan uang jajan,” kenang Adil.
“Ibu bilang untuk terus semangat sekolah dan menyelesaikan sekolah hingga akhir,” tambahnya.
Ayahnya juga berharap melalui program PIP, Adil dapat terus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. “Semoga melalui PIP, Adil bisa lanjut sekolah dan mencapai cita-citanya,” harap Dedi.
Semangat Adil dalam menggapai cita-citanya meningkat karena ia tahu bahwa manfaat penerima PIP ini, salah satunya akan dapat meneruskan ke jenjang selanjutnya (SMA dan Perguruan Tinggi) melalui jalur afirmasi dan mendapat keistimewaan, seperti keringanan biaya.
Adil bercita-cita untuk menjadi “Bos Muda”, pengusaha yang sukses. Ia terinspirasi dari orang-orang yang sukses, memiliki usaha bahkan yang dapat membuka peluang usaha. Menurutnya, menjadi pengusaha dapat membantu perekonomian keluarganya dan memiliki keleluasaan untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan. “Saat ini saya dibantu, nanti saya akan membantu,” ujar Adil penuh keyakinan di tengah guyuran hujan yang menambah keharuan perbincangan sore itu. kemdikbud.go.id