Beranda Umum Alat Pertanian Otonom Berbasis Baterai-robotik Kementan

Alat Pertanian Otonom Berbasis Baterai-robotik Kementan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan teknologi baru seperti combine harvester dan rice transplanter buatan dalam negeri telah menunjukkan hasil positif dan siap dikembangkan lebih lanjut

0
Mentan

Kementan juga menargetkan alat panen dan tanam tersebut dapat digunakan di lahan rawa dengan kemampuan terapung, sehingga cocok untuk kondisi geografis beragam di Indonesia, termasuk wilayah pertanian sulit dijangkau.

Menurut dia, penggunaan baterai akan menekan biaya operasional hingga 60 persen dibandingkan mesin diesel konvensional, sekaligus menjadi langkah menuju pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selain itu, pengembangan combine harvester atau alat mesin panen yang dilakukan jajarannya dapat menghemat biaya pengadaan. Di mana harga alat mesin pertanian itu mencapai sekitar Rp600 juta per unit, namun di tangan BRMP Mektan bisa mengembangkan dengan biaya sekitar Rp300 juta per unit.

"Kemarin kan harganya yang tadi kita hitung-hitung per unit itu Rp300 juta. Kayak yang dulu itu Rp600 juta, ini separuh. Terus kemudian rice transplanter itu mungkin Rp10 jutaan dari harga (pasaran) Rp60 jutaan," bebernya.

Mentan menegaskan inovasi itu menjadi bagian dari visi besar pertanian modern Indonesia, di mana efisiensi, kreativitas, dan kemandirian teknologi menjadi fondasi utama dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.

Kendati demikian, Amran tidak menyebutkan berapa target produksi dari alat mesin pertanian tersebut karena saat ini masih dalam tahap uji coba.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here