CARAPANDANG - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan sering menyebut kata "bantuan sosial" (bansos) dan "perempuan" di debat pemungkas capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Minggu (4/2).
Anies mengatakan seharusnya bansos yang menjadi bantalan ekonomi masyarakat kurang mampu tersebut diberikan secara langsung dan tidak dirapel.
"Kalau penerimanya membutuhkan bulan ini, ya diberi bulan ini. Kalau dibutuhkannya tiga bulan lagi, ya tiga bulan lagi, tidak usah dirapel semuanya," kata Anies.
Dalam sesi tersebut, Anies menyoroti kasus kekerasan terhadap perempuan yang cukup tinggi selama delapan tahun terakhir.
"Catatannya ada 3,2 juta kasus selama delapan tahun terakhir ini. Itu yang tercatat, itu yang terlaporkan," ujar Anies.
Capres dari Koalisi Perubahan itu juga mengatakan negara seharusnya menjamin tiga hal untuk perempuan, antara lain yakni perlindungan, kesetaraan, serta kesejahteraan.
Kata "ketimpangan" yang disebut Anies merujuk pada permasalahan kualitas pendidikan di daerah Jawa dan luar Jawa, serta adanya ketimpangan ekonomi di beberapa daerah. "Ketimpangan antara Jakarta dan luar Jakarta, Jawa-luar Jawa, kaya-miskin, desa-kota, pendidikan umum-pendidikan agama, pendidikan kejuruan dan pendidikan teknis," ujarnya.