CARAPANDANG - Pejabat AS sebut Korea Utara mulai mengirimkan artileri ke Rusia untuk perangnya di Ukraina.
Dikutip dari CBS News, Sabtu (7/10/2023), pengiriman tersebut tampaknya merupakan puncak dari pertemuan antara diktator Korea Utara Kim Jong Un dan diktator Rusia Vladimir Putin di Rusia pada bulan September.
Pada 15 September, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kedua pemimpin tidak menandatangani perjanjian apa pun selama pertemuan mereka pada 13 September.
Namun, kedua pemimpin tersebut bertemu di Oblast Amur, Rusia timur, untuk merundingkan perjanjian penjualan senjata. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar lima jam.
Pada tanggal 27 September, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa Korea Utara melanjutkan negosiasi senjata dengan Rusia dan bermaksud untuk segera mencapai kesepakatan.
Kendati demikian, tidak jelas apakah transfer artileri merupakan bagian dari rantai pasokan baru yang berjangka panjang, atau pengiriman yang lebih terbatas.
Selain itu, belum jelas juga apa yang akan diperoleh Pyongyang sebagai imbalan atas pengiriman senjata tersebut.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berencana mengunjungi Pyongyang pada bulan Oktober, menurut laporan yang mengutip kantor berita lokal Korea Selatan.