Inflasi volatile food sebelumnya tercatat sebesar 3,63 persen. Penurunan ini didukung oleh peningkatan pasokan akibat panen beberapa komoditas hortikultura. Komoditas yang mengalami penurunan harga pada bulan Agustus termasuk bawang merah, daging ayam ras, telur, dan tomat.
"BI memprediksi bahwa inflasi volatile food akan tetap terkendali, seiring dengan penguatan sinergi pengendalian inflasi antara pemerintah pusat dan daerah melalui GNPIP," tambah Erwin.
Komponen inflasi lain, yaitu kelompok administered prices atau inflasi dari harga yang diatur, juga dipantau oleh BI. Secara tahunan inflasi ini meningkat di bulan Agustus 2024 menjadi 1,68 persen dari
1,47 persen di bulan sebelumnya.
Penyumbang naiknya inflasi harga diatur pemerintah adalah bensin dan sigaret kretek mesin (SKM). Inflasi terjadi setelah penyesuaian harga bahan bakar minyak nonsubsidi dan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau.