China berseteru dengan DPP dan kandidat presidennya, Lai Ching-te, yang merupakan wakil presiden petahana.
China percaya bahwa mereka adalah separatis. Lai mengatakan dia tidak berencana mengubah nama resmi pulau itu, Republik China.
Namun, dia berpendapat hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka, dan telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China, meskipun ditolak.
Chen mengatakan Taiwan tengah menghadapi persimpangan jalan, dan apa pun dapat didiskusikan atas dasar penolakan terhadap kemerdekaan Taiwan.
Dia menegaskan kembali bahwa kemerdekaan Taiwan berarti perang. Namun, Chen juga menyampaikan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan Taiwan yang telah menyumbangkan uang untuk membantu menangani dampak gempa bumi di daerah terpencil di Barat Laut China pada bulan ini, yang menewaskan 1.949 orang.
Dirinya berterima kasih tanpa menyebutkan belasungkawa yang disampaikan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen kepada China setelah bencana tersebut, maupun menyebut bantuan dari pemerintahan Tsai.