CARAPANDANG - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengajak para petani untuk menghindari penggunaan pestisida dan mulai menerapkan pengendalian organisme pengganggu tanaman secara alami.
Kepala UPTD Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (P2TP) Disbun Kaltim Sopian menjelaskan kepada para petani, di Desa Karang Jenawi, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Minggu, penggunaan agen pengendali hayati dengan memanfaatkan mahkluk hidup di sekitar perkebunan.
Ia mengungkapkan sejumlah binatang, seperti predator parasitoid, patogen serangga, antagonis patogen tumbuhan bisa dimanfaatkan untuk pengendali organisme pengganggu tanaman perkebunan.
"Saat ini masih banyak petani kebun yang menggunakan pestisida sintetis dalam pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT)," kata Sopian saat memberikan pelatihan kepada para petani di Penajam Paser Utara. dilansir antaranews.com
Padahal, kata Sopian, penggunaan bahan kimia tersebut selain membutuhkan biaya lumayan, juga mengakibatkan timbulnya beberapa masalah yang kurang menguntungkan, di antaranya timbul resistensi terhadap tanaman dan pencemaran lingkungan.
"Kami sarankan kepada para petani untuk lebih bijaksana dalam pengendalian OPT, yakni dengan menggunakan musuh alami atau dengan istilah agen hayati, karena dengan biaya yang murah namun tidak menimbulkan dampak pada lahan," kata Sopian.