Beranda Ekonomi Dolar "Rebound" Efek Penjualan Ritel AS Kuat

Dolar "Rebound" Efek Penjualan Ritel AS Kuat

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,10 persen menjadi 99,9385 pada akhir perdagangan.

0
istimewa

CARAPANDANG - Dolar AS rebound dari level terendah 15 bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah penjualan ritel inti AS mengalami kenaikan yang kuat pada Juni, ketika investor menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve minggu depan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,10 persen menjadi 99,9385 pada akhir perdagangan. Dolar melanjutkan upayanya untuk menetap di atas level 100 karena para pedagang bereaksi terhadap laporan penjualan ritel AS.

Penjualan ritel di Amerika Serikat naik 0,2 persen pada Juni menjadi 689,5 miliar dolar AS, Biro Sensus AS melaporkan pada Selasa (18/7/2023).

Itu adalah kecepatan yang lebih lambat daripada Mei dan April, dan menyamai kenaikan 0,2 persen harga konsumen bulan lalu, sebuah tanda bahwa pengeluaran orang Amerika terus meningkat tetapi tidak melampaui inflasi.

Namun, penjualan inti menunjukkan ketahanan yang lebih besar. Tidak termasuk mobil, bensin, bahan bangunan, dan jasa-jasa makanan, penjualan ritel naik 0,6 persen pada Juni. Data untuk Mei direvisi sedikit naik untuk menunjukkan penjualan ritel inti meningkat 0,3 persen dari yang dilaporkan sebelumnya 0,2 persen.

Sementara itu, produksi industri di Amerika Serikat turun 0,5 persen untuk bulan kedua berturutturut pada Juni, publikasi bulanan Federal Reserve mengungkapkan pada Selasa (18/7/2023).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here